Surat promes adalah instrumen utang yang seperti IOU legal. Ketentuan dibuat dan disetujui oleh pemberi pinjaman dan penerima. Penerima menandatangani dokumen dan dari sana diikat secara hukum untuk menegakkan akhir tawar-menawarnya. Uang yang terutang dari seorang debitur yang menolak untuk membayar dapat dengan mudah dikumpulkan di pengadilan klaim kecil, atau gugatan perdata umum. Persyaratan yang disepakati dapat mencakup hal-hal seperti suku bunga, jadwal pembayaran, dan konsekuensi dari wanprestasi (kegagalan untuk menegakkan kewajiban).
Cara Membuat Catatan Promissory
Promissory notes sering kali digunakan oleh perusahaan untuk membuat kredit korporasi tambahan ketika mereka tidak bisa lagi mendapatkan pinjaman tambahan melalui bank. Pemberi pinjaman yang menerbitkan catatan ini bahkan dapat berbalik dan menjualnya ke pembeli lain. Investor bahkan dapat memiliki catatan ini ditinjau oleh Komisi Sekuritas dan Bursa untuk memastikan perusahaan mampu membayar utangnya.
Penggunaan lain yang populer untuk wesel adalah untuk mendapatkan pinjaman untuk rumah ketika tidak ada kredit atau tidak cukup kredit tersedia untuk mereka dari bank. Ini digunakan terutama oleh orang-orang yang bekerja sendiri dengan penghasilan yang sangat bervariasi dari bulan ke bulan. Kreditor cenderung mendiskriminasi tipe orang seperti ini. Jika penghasilan Anda turun, kreditor pasti akan mendiskriminasikan Anda, tidak peduli berapa banyak penghasilan yang Anda tabung. Bagi mereka yang memiliki kondisi ini maka mereka tidak punya pilihan lain.
Saat membuat surat promes, adalah ide yang baik untuk mendapatkannya diaktakan sehingga kewajiban dicatat secara publik dan legal. Ini akan membuat semua syarat dan ketentuan mengikat secara hukum, dan segala pelanggaran tidak akan ditoleransi di pengadilan.