Seringkali, kemarahan berada di luar kendali orang. Itu adalah salah satu perasaan yang kita, manusia, alami dalam hidup kita. Ketika kita marah, ada saat-saat ketika kita dinasihati agar tenang dan tenang. Tetapi sebagian besar waktu kita menyadari bahwa itu bisa menjadi tugas yang menantang untuk menangani kemarahan terutama dalam situasi yang menantang. Ada beberapa langkah yang bisa dipelajari seseorang untuk mengelola amarah.
Misalnya, Pete terus marah dan frustrasi dengan dirinya sendiri karena tidak terorganisir dan terus salah menempatkan barang-barangnya. Apa cara yang bisa digunakan Pete untuk menangani situasi seperti itu? Pertama, setiap kali dia menghadapi masalah seperti itu, dia harus menegaskan kembali dirinya sendiri. Alih-alih mengatakan saya buruk dalam pengorganisasian, dia dapat menegaskan kembali dirinya dengan mengatakan bahwa saya sangat senang bahwa saya dapat memiliki kesempatan belajar yang luar biasa untuk belajar dan meningkatkan keterampilan organisasi saya..
Rahasia mengendalikan diri | Jonathan Bricker | TEDxRainier
Kedua, ketika dia marah, dia bisa belajar menemukan tempat yang ';santai';. Tempat harus jauh dari area kejadian. Di sini, ia dapat mengendalikan napasnya untuk rileks dan melepaskan ketegangan dan kemarahan dalam dirinya. Ketiga, opsi lain dalam mengendalikan dan mengelola amarahnya, yang bisa digunakan Pete adalah menemukan jalan untuk melepaskan amarahnya secara positif. Misalnya, ia dapat menggunakan olahraga seperti berenang untuk olahraga individu dan sepak bola untuk olahraga tim. Menikmati dan berolahraga dengan baik dapat menjadi salah satu metode yang bagus untuk lebih rileks dan mengurangi kemarahan dalam situasi tegang.
Keempat, dia bisa belajar untuk bertanggung jawab atas tindakannya. Bertanggung jawab atas tindakannya, ia akan memungkinkan untuk menangani amarahnya dengan lebih baik dengan rasa tanggung jawabnya. Seseorang yang bertanggung jawab atas kesalahannya cenderung mengambil alih situasi tegang dengan lebih baik. Kelima, kemarahan dibangun dan dikendalikan oleh pikiran. Latih pikiran untuk memandang segala sesuatu sebagai proses belajar. Sebagai bagian dari proses pembelajaran tentang manajemen kemarahan, belajarlah untuk mengucapkan kata-kata dengan bijak dan konsisten. Misalnya, ketika Pete membuat kesalahan, alih-alih langsung marah, dia bisa mengatakan pada dirinya sendiri apa yang bisa dia pelajari dari pengalaman itu. Melalui tindakan konsistensi yang diberikan di atas dalam menangani situasi seperti itu, ia dapat berkembang untuk mengendalikan perasaan dan amarahnya dengan lebih baik.
Mirip dengan Pete, kita menghadapi kemarahan yang merupakan bagian dari perasaan dan kehidupan kita. Dengan langkah-langkah pencegahan yang diambil, kemarahan dapat dikurangi dan dikontrol dengan sangat. Manajemen kemarahan yang demikian dapat menghasilkan gaya hidup yang lebih baik, lebih bahagia, dan positif.