Esai evaluasi memperkirakan suatu objek, mendorong pembaca untuk menerima sudut pandang penulis. Fitur esai evaluatif sangat mirip dengan esai sebab dan akibat, tetapi tidak ada hubungan sebab akibat yang dipertimbangkan dalam esai evaluasi. Teknik evaluasi secara luas digunakan untuk memikirkan banyak proses dan peristiwa: peristiwa terkini, buku, artikel, film, orang terkenal dan lainnya.
Dalam paragraf pertama dari esai evaluasi, penulis harus memberikan deskripsi objek yang dievaluasi, dengan hati-hati memilih fitur yang ingin ia ungkapkan. Seperti yang dinyatakan di atas, tujuan esai evaluasi adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa penilaian penulis itu benar, dan oleh karena itu setiap kalimat harus menunjukkan kompetensi penulis. Penulis juga harus memberikan informasi sejarah singkat tentang subjek evaluasi seandainya ia akan mengevaluasi film, buku, kanvas atau subjek lain dengan latar belakang sejarah yang aneh (ini mungkin termasuk nama penulis, sejarah penciptaan, tanggal pembuatan publikasi, dll.). Selanjutnya, penulis harus mengungkapkan pendapatnya dengan merumuskan penilaian definitif dalam bentuk pernyataan tesis. Paragraf-paragraf berikut harus mendukung dan mendukung tesis yang diformulasikan untuk menyangkal argumen yang mungkin. Namun, argumentasi mendalam harus dibiarkan untuk esai argumentatif, sedangkan esai evaluasi harus menyatakan estimasi penulis tentang suatu objek secara otoritatif.
Cara Menulis Esai Kritik (Esai Evaluasi_
Penulis esai evaluasi harus masuk akal dalam penilaiannya, yaitu perkiraannya harus didasarkan pada beberapa kriteria objektif yang diakui secara universal. Setiap penilaian harus didukung oleh bukti (contoh, deskripsi, statistik, pendapat orang lain, dll.). Jika penulis memilih untuk menggunakan perbandingan dalam evaluasinya, ia harus yakin bahwa objek yang dibandingkan adalah setara. Penulis harus menunjukkan nada yang tidak bias, meskipun mengingat perlunya merumuskan pendapatnya sendiri. Gaya penulisan harus sesuai dengan objek evaluasi.