Di sebagian besar sekolah, keselamatan kebakaran dan pencegahan kebakaran hanya diajarkan melalui kelas tiga atau empat di sekolah dasar. Pada saat remaja lulus dari sekolah menengah dan menjadi dewasa ketika mereka pergi ke perguruan tinggi, banyak, banyak waktu telah berlalu sejak mereka terakhir diingatkan dan diajarkan tentang keselamatan kebakaran.
USFA (United States Fire Administration) menyatakan bahwa di mana korban kebakaran terjadi di asrama kampus atau fasilitas perumahan, alkohol telah menjadi faktor yang sangat besar. Banyak orang menyadari moto mahasiswa stereotip: bekerja keras dan bermain lebih keras. Karena itu, konsumsi alkohol sering merajalela di hampir semua kampus. USFA juga menyatakan bahwa hampir 50 persen dari semua kematian di usia kuliah terjadi ketika korban berada di bawah pengaruh alkohol. Ini menghambat penilaian, dan sangat mengganggu upaya evakuasi.
Saya Bereaksi: Caillou Menyebabkan Kebakaran dan Dihukum
Jadi apa penyebab sebagian besar kebakaran di kampus? Memasak adalah yang teratas dalam daftar, meskipun diikuti dengan kebiasaan merokok yang ceroboh dan bahkan pembakaran. Padahal siswa sering dianggap dewasa dan? Sendirian? ketika mereka pergi ke perguruan tinggi, banyak kampus yang memiliki peraturan untuk diikuti siswa agar mereka tetap aman. Bergantung pada sekolah, seringkali aturan keselamatan ini dapat diabaikan. Siswa masih belajar bagaimana bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan ruang mereka (mis. Kamar asrama, fasilitas apartemen perumahan di kampus). Alarm asap dan alat pendeteksi karbon monoksida sering berusia dan tidak diganti dengan baterai sesering yang diperlukan, sehingga sangat menghambat sistem peringatan kebakaran.
Jadi, saran apa yang harus ditemukan dalam pamflet keselamatan yang diberikan kepada siswa setiap semester? Pengingat keselamatan dasar dan praktik pencegahan kebakaran, tentu saja. Berikut ini beberapa contoh:
- Lakukan overload sirkuit listrik dan berhati-hatilah saat menggunakan kabel listrik
- Aman saat memasak, dan terapkan praktik pencegahan kebakaran
- Pastikan baterai alarm kebakaran ada saat ini dan berfungsi
- Saat menyalakan lilin, pastikan lilin tersebut terkandung dengan benar (mis. Dalam nazar) dan berjarak aman dari kertas, kayu, atau kain
- Buang puntung rokok dengan hati-hati dan benar
Selanjutnya, apa yang dapat dilakukan perguruan tinggi atau universitas untuk menjaga keamanan siswa saat mereka tinggal di kampus?
- Bagikan pamflet keselamatan dan pencegahan kebakaran pada awal setiap semester
- Ganti alarm asap dan baterai detektor karbon monoksida di awal setiap semester
- Lakukan inspeksi rutin terhadap fasilitas perumahan untuk memastikan semuanya berjalan lancar dan sesuai dengan kode
- Sediakan tempat pembuangan puntung rokok di seluruh kampus dan di dekat asrama
- Ajari siswa cara menghubungi layanan darurat dengan benar (9-1-1)
- Lakukan latihan api
Meskipun mahasiswa sudah dewasa, mereka sering masih belajar tanggung jawab. Mengingatkan siswa akan keselamatan kebakaran dan praktik pencegahan dapat sangat mengurangi kejadian kebakaran yang terjadi di kampus setiap tahun. Sering kali, siswa tidak memikirkan keselamatan kebakaran sejak mereka masih di sekolah dasar. Ingatkan mereka, dan beri tahu mereka. Itu adalah cara terbaik untuk membantu pencegahan kebakaran di kampus.