Wawancara adalah cara terbaik untuk mengumpulkan informasi spesifik tentang pendapat, kegiatan, atau minat seseorang. Pewawancara harus merumuskan pertanyaannya terlebih dahulu dan memasukkan sebanyak mungkin pertanyaan terbuka (pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang dimulai dengan :apa:, :kapan:, :di mana:, :siapa:, :mengapa:, dan :bagaimana :). Beberapa pertanyaan terbuka yang disiapkan sebelumnya dapat mengurangi jeda dalam percakapan. Pewawancara sebaiknya menghindari terlalu banyak pertanyaan pribadi, dan lebih berkonsentrasi pada topik utama wawancara. Juga, pewawancara harus dengan sopan menyela respons yang berlarut-larut atau bertele-tele dengan mengajukan pertanyaan yang lebih tepat. Informasi yang dikumpulkan harus disusun dalam bentuk kertas wawancara.
Cara Menulis Artikel Wawancara
Makalah wawancara harus berisi informasi tentang orang yang diwawancarai, diikuti oleh perumusan topik yang dibahas dan penjelasan mengapa topik ini penting bagi pewawancara. Makalah wawancara juga dapat menceritakan kembali bagian-bagian percakapan yang tampaknya penting bagi pewawancara, karena mereka menjelaskan topik yang dipilih. Lebih disukai bahwa wawancara diwakili oleh pidato tidak langsung, dan hanya ungkapan-ungkapan penting yang dikutip. Makalah ini harus disimpulkan dengan rumusan opini keseluruhan dan kesimpulan akhir tentang subjek wawancara.